RSS

Resensi Cerpen Lukisan Kaligrafi Karya A.Mustofa Bisri

Assalamualaikum. udah lama banget euy ga ngepost disini ya..
kemaren ada tugas resensi cerpen gitu terus jadi mau post disini hihi, maaf ya bukan korea koreaan.-.
nah kalo mau baca cerpennya full disini yaa http://www.gusmus.net/gusmus/page.php?mod=dinamis&sub=4&id=264


Resensi Cerpen Lukisan Kaligrafi karya A.Mustofa Bisri (Gus Mus)
“Alif ku tegak dimana-mana”


(hasil uts kaligrafi ku, kaya anak2 ya wkwk)

                “Alif ku tegak dimana-mana” itulah judul resensi yang saya berikan untuk cerpen lukisan kaligrafi. Cerpen lukisan kaligrafi sendiri adalah sebuah cerpen yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen yang juga berjudul lukisan kaligrafi karya A Mustofa Bisri atau yang biasa disapa Gus Mus. Seorang cendikiawan muslim yang juga piawai dalam kesusastraan. Cerpen ini mengisahkan lukisan yang dibuat oleh seorang Ustadz yang bernama Ustadz Bachri. Cerita ini dimulai dari kedatangan teman lama ustadz Bachri yang merupakan seorang pelukis terkenal, yang bernama Hardi. Hardi digambarkan sebagai seorang yang pelukis yang handal tapi menyerah pada idealisme dan ikut terkungkung pada kebutuhan zaman yang hanya mementingkan keuangan. Hardi, juga merupakan seorang pelukis kaligrafi, namun anehnya dia sama sekali tidak mengerti aturan-aturan penulisan khat Arab. “Tidak tahu bedanya Naskh dan Tsuluts, Diewany dan Faarisy, atau Riq’ah dan Kufi. Apalagi falsafahnya.” Dia hanya tau seni yang dapat menjual, sebuah seni kaligrafi tanpa arti mendalam dan sarat makna. Seperti sebuah ilmu tanpa agama, dimana tidak ada dasar yang menjadikannya kuat dan kokoh. Membuatnya seperti orang buta, yang hanya berjalan tanpa tau ada apa di jalan yang dia lewati.
                Hal tersebut menjadikan Ustadz Bachri tertantang untuk dapat membuat lukisan kaligrafi karyanya sendiri. “Kenapa tidak, pikirnya. Orang yang tak tahu khath saja berani memamerkan kaligrafinya, mengapa dia tidak? “. Seorang yang dipikirnya hanya mengerti seni tanpa tau aturan kaligrafi saja dapat membuatnya, Kenapa dia tidak bisa ketika sudah mengerti ilmunya. Setiap hari dia berlatih dan berusaha untuk dapat melukis kaligrafi diatas sebuah kain kanvas putih. Sampai pada akhirnya, ditengah keterbatasan antara alat yang sudah tidak mencukupi dan waktu yang tidak mendukung dia dapat membuat sebuah lukisan “Alif”. Dipikirnya lukisan itu tidak akan memiliki nilai jual tinggi, karna hanya sebuah alif, namun ternyata salah. Dipameran itu, lukisannya dihargai jutaan dollar dan dianggap sebagai karya yang menabjubkan. Hardi menjadikan lukisannya menjadi berharga dengan deskripsi yang indah dan bermakna “ Alifku tegak dimana-mana” itulah deskripsi yang diberikan Hardi kepada lukisan Ustadz Bachri. Sebuah huruf Alif yang dalam setiap ayat terdapat huruf tersebut entah itu berdiri sendiri, atau bersambung dengan huruf lain untuk menjadikannya sebuah bacaan yang panjang. Disini, Ustadz Bachri mengerti aturan kaligrafi namun tidak mengetahui banyak soal seni, terlihat seperti agama tanpa ilmu. Dimana menyebabkannya lumpuh, karena tidak bisa berkembang karena orang lain tidak bisa melihat keindahan dari agama yang disebarkan. Tapi dengan adanya Hardi, yang menambahkan unsur unsur permainan kata menjadikannya sebuah lukisan yang menjual.
                Dari resensi diatas ada dua kesimpulan dalam membuat sebuah lukisan kaligrafi. Sebuah lukisan kaligrafi bukan hanya sebuah seni yang mementingkan keindahan, sebuah lukisan kaligrafi juga memerlukan pengetahuan akan aturan penulisan khat arab. Dimana makna dalam sebuah lukisan tersebut adalah arti yang terkandung didalamnya. Namun, sebuah lukisan kaligrafi dengan sarat seni yang tinggi juga dibutuhkan. Untuk menarik hati dan memperlihatkan keindahan sebuah kata yang sarat makna yang menjadikannya sebagai karya yang bernilai tinggi. Selain itu, kegigihan seorang Ustadz Bachri disini juga dapat menjadi contoh yang baik. Bahwa sebuah usaha yang keras tidak akan menyiayiakan hasil. Karna sesuatu yang luar biasa tidak datang dari hal yang biasa biasa.     Itulah resensi yang dapat saya berikan setelah membaca cerpen Lukisan Kaligrafi. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam kata-kata yang saya buat. Semoga karya sarat makna ini dapat menginspirasi semua pembaca, terutama mereka yang ingin memulai membuat sebuah lukisan kaligrafi.

 By : Tia Agustiany 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah bagus kak resensinya. Lumayan bisa kasih saya gambaran untuk tugas yang sama... Hehehe ������

Miliana mengatakan...

nice info makasih kak

Paket suka suka

Posting Komentar