Produser : Fisher Stevens , Paula DuPre, Pesmen
Penuis : Mark Manroe
Terbit : 31 Juli 2009
Trailer "The Cove"
The Cove sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang "Lumba-Lumba".
Lumba-Lumba, jika kita berfikir tentang binatang itu pasti yang terlintas adalah betapa pintar dan lucunya. namun di film ini tidak dijelaskan betapa pintarnya lumba lumba maupun betapa lucunya lumba lumba itu, melainkan betapa "Malangnya" nasib lumba-lumba itu.
Film ini di sutradarai oleh Louise Psihoyos, seorang mantan fotografer di Nasional Geographic. Film ini mendapat oskar pada tahun 2009 kategori film dokumenter terbaik.
Film ini membahas tentang pembantaian lumba lumba yang terjadi di Taiji, Jepang. Film ini bermula dari perjalanan seorang Ric O'Barry bersama kru ketika mendengar ada penangkapan lumba lumba yang terjadi di Jepang. Ric O'Barry seorang aktifis penyelamat lumba-lumba yang awalnya adalah seorang pelatih lumba-lumba terkenal di Amerika yang berubah haluan. Ric terkenal karena keikutsertaannya dalam film amerika yang berjudul "Flipper" film ini juga menceritakan tentang lumba lumba. namun setelah dia melatih 5 lumba-lumba dan dari lima lumba lumba itu ada salah satu mati dikarenakan stress, Ric mulai berfikir dan berhenti menjadi pelatih lumba lumba.
 |
| Ric O'Barry |
|
Kota Taiji, Jepang. Sebuah kota yang bisa disebut sebagai kota "Lumba-Lumba" karena disetiap sudut kota terdapat aksen Lumba lumba didalamnya. Sebuah kota penyalur lumba-lumba aktraktif terbesar ke seluruh dunia. namun ada yang janggal dikota itu, dimana ada sebuah tempat dipinggir laut terdapat tulisan "Prohibited" ataupun "Don't Take the picture" dan sangat dijaga ketat oleh polisi dan juga nelayan setempat. Dimana hal tersebut mengundang tanya bagi Ric dan kru yang disebut "Ocean's Eleven" untuk menyelidikinya. Dengan berbagai cara ocean's eleven ingin masuk ke dalam tempat terlarang itu. namun nelayan setempat sangat bersikeras tidak mengizinkan mereka masuk. akhirnya mereka membuat rencana yang terbagi menjadi 2 misi, mereka menggunakan alat alat cangih untuk meluruskan misi mereka. misi pertama mereka menyusup masuk dan meletakan alat pendeteksi suara, dan pada misi kedua mereka meletakan sebuah handcam, agar apa yang dilakukan nelayan ketika pagi dapat mereka lihat. dan dapat menjadi bukti.
Ternyata setelah diketahui ada 23.000 Lumba lumba mati setiap harinya,
dan itu angka yang sangat "fantastis". setiap lumba - lumba dihargai
600$. sementara jika nelayan menemukan lumba-lumba hidup yang aktraktif
akan diberi 150$. Warga Tokyo, ibukota negara Jepang berkata tidak tau apapun mengenai hal tersebut, padahal mereka yang memakan daging lumba-lumba yang mati itu.
Pada akhirnya ric menyampaikan pesan kebenaran pada dunia bahwa, Daging lumba-lumba mengandung merkuri yang sangat tinggi. Merkuri (air raksa) adalah logam berat alamiah. Keracunan merkuri dapat menyebabkan
kerusakan sistem saraf pusat, kerusakan ginjal, paru-paru, cacat mental
(pada bayi), dan buta.
Juga pada lumba-lumba aktraktif mereka sering mengalami Stress dikarenakan depresi mendengar teriakan2 dari penggunjung dan akan timbul bintik bintik hitam dibadannya dan mereka akan diberi obat dengan dosis yang sangat tinggi. bukankah itu sangat miris? ketika kita melihat mereka melakukan aktraksi dengan indah, dan bertepuk tangan. mereka malah mengalami depresi karena itu.
Belum hanya sampai saja situ Ric melakukan usaha untuk memperjuangkan lumba-lumba. dia membawa bukti itu pada forum IWC.
"agar semua sadar bahwa lumba-lumba bukanlah sebuah tontonan ataupun penghasil uang. lumba-lumba adalah mahkluk hidup yang harus dijaga oleh semua manusia dibumi ini."
Sumber :
The Cove film
WWW.Wikipedia.Com
Refleksi Diri :
Ada orang yang berpendapat, bahwa apa yang telah dilakukan pemerintah jepang adalah 'BENAR'
namun menurut saya itu "SANGAT SALAH". sekalipun memang lumba-lumba tersebut ada diperairan Jepang, dan pemerintah jepang dapat melakukan apapun atas apa yang menjadi haknya. saya benar benar tidak setuju, apa lumba-lumba bukan mahkluk hidup yang harus dijaga kelestariannya? meskipun lumba-lumba belum terancam punah, apakah justru kita yang akan membuatnya punah? kita manusia?
Lumba lumba binatang nan lucu dan pintar yang selama hidupnya membuat manusia senang ketika melihat pertunjukannya. 'dia' terlihat sangat senang ketika manusia bertepuk tangan ataupun meminta 'kecupan' darinya, namun apakah itu kebenaran? padahal lumba-lumba itu sangat tersiksa, tidak bisa tinggal dihabitat asli dan tinggal dikolam yang sempit dan banyak penghalang juga teriakan yang membuatnya depresi dan harus memakan banyak obat yang berdosis tinggi, karena lumba-lumba memiliki indra pendengar yang sangat baik, hanya melalui pancaran gelombang. apakah kalian masih berniat pergi melihat pertunjukan lumba-lumba di gelanggang samudra ancol? bukan maksud saya meminta kalian untuk tidak mengunjungi gelanggang samudra namun apakah setelah fakta fakta itu kalian akan tetap datang dan membuat 'mereka' depresi?
"UNLESS WE STOP IT"
"UNLESS YOU STOP IT"
Kata kata yang indah menurut saya dari film ini, sebelum kita memberhentikannya, sebelum kau memberhentikannya. tidak mungkin ini akan terjadi... will it happen!
dari film ini kita bisa mengubah jalan pikiran kita, dimana lumba-lumba bukanlah ajang tontonan ataupun penghasil uang, sekai lagi saya tegaskan, bahwa "
lumba-lumba bukanlah sebuah tontonan ataupun penghasil uang.
lumba-lumba adalah mahkluk hidup yang harus dijaga oleh semua manusia
dibumi ini."
Film ini menggambarkan bagaimana keras nya perjuangan Ric O'Barry dan kru untuk mengungkap sebuah kebenaran, sebuah misi mulia untuk penyelamatan lumba-lumba. dimana semua kesulitan bisa mereka hadang.
where there is a will, there is a way.
bagian yang paling saya sukai ketika Ric membawa sebuah layar yang dipasang ditubuhnya ke forum IWC. untuk membuktikan sebuah kebenaran. Juga disaat masyarakat Amerika berusaha menyerukan pembantaian lumba-lumba yang terjadi di Jepang.
Film dokumenter ini sangat direkomendasikan kepada semua orang. terutama bagi mereka pencinta binatang. bukan hanya karena film ini memenangkan piala Oskar .namun, Film ini akan mengajarkan kita sesuatu..
semua akan berubah jika kau mau mengubahnya, sesuatu yang salah harus kita ubah. benarkan?. Film ini juga berbeda dari film dokumenter lain yang memiliki gambar kurang baik, maupun suara yang kurang jelas. film ini memiliki kualitas gambar yang cukup bagus dan juga suara yang cukup jelas, ketika suara tidak jelas, teks akan muncul.
itulah film "The Cove" ini menurut saya..
By : Tia Agustiany I Sman 54 I X-E I 39
+Cover.jpg)
