RSS

Resume "Api Tauhid"

Resume " API TAUHID"
Karya Habburrahman El Shirazy 


Assalamualaikum wr wb.
untuk memenuhi tugas mpk agama, saya membuat sebuah resume novel karya dari seorang habiburahman el shirazi. Sastrawan modern yang tersohor akan karya karyanya yang sarat makna. seperti Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Siapa tahu resume ini juga bisa sebagai referensi untuk teman-teman dapat membaca novel karya kang abik ini :)  karena saya juga jadi tertarik akan novelnya hehe
untuk teman-teman yang membutuhkannya untuk tugas resume yang mungkin sama tolong jangan dicopas semua ya ;) tuliskan rujukan juga. terima kasih


“Kampungku adalah surga. Aku berkata sejujurnya. Itu yang aku rasakan sejak kecil. Meski sudah lebih dari enam tahun kuliah di Madinah, tetap saja setiap kali aku pulang ke kampung, aku merasakan kembali menemukan surga. Di Madinah Al Munawarah aku merasa berada di surga, ada Raudhah di dalam Masjid Nabawi yang benar-benar taman surga. Dan kembali ke kampung berarti menemukan surga yang lain.


Bau kampungku adalah surga. Semilir sejuk angin yang berhembus dari rangkaian Pegunungan Bromo-Tengger- Sumeru adalah surga. Kesuburan tanahnya, jangan kau tanya, itu adalah tanah surga. Pemandangan alamnya indah. Kalau kau memandang ke timur, kau akan menjumpai Indahnya Danau Klakah dengan latar belakang gunung Lamongan yang gagah. Di sebelah utara, kau bisa mendapati persawahan yang hijau, atau menguning. Di sebelah barat, kau bisa menikmati jajaran Brom-Tengger-Semeru. Dan di bagian selatan, kau bisa menjumpai tanah perkebunan.
Kalau kau mau, kuajak naik Gunung Lamongan kau akan menikmati indahnya pemandangan kampungnya yang ada di tepi Danau Ranu Klakah. Kau juga bisa menikmati indahnya kota Lumajang dan nun jauh di selatan akan tampak Laut Selatan Jawa yang kebiruan
Bagiku kampungku adalah surga, mungkin bagimu, kampungmu adalah surga.
Dan yang membuat kampungku surga paling surga di atas muka bumi ini adalah, karena di kampungku hidup sosok yang sangat aku cintai. Sosok yang melahirkan diriku, yaitu Ibu kandungku. Dan tentu sosok yang melindungi diriku.
Sosok yang memberi nafkah untukku, sosok yang menjadi teladan hidupku sejak kecil, yaitu Bapakku.
Memandang wajah mereka berdua adalah Surga. Merasakan elusan mereka berdua adalah Surga. Mendengar suara mereka adalah Surga”
Itulah sepenggal kalimat awal yang dibacakan ust. Habiburrahman El Shirazi sebagai pembuka kuliah umum (bedah buku) yang diselenggarakan di Masjid  Ukhuah Islamiah pada tanggal 28 January 2015 lalu. Kampungku Surgaku merupakan salah satu judul bab dinovel yang berjudul “Api Tauhid” karya ust Habiburrahman yang sering disapa kang Abik ini. Untaian untaian kalimat diatas menggambarkan kerinduan seorang mahasiswa perantauan terhadap kampung halamannya. Terlihat bahwa kemanapun iya pergi, kampung halaman tetap menjadi salah satu tempat terfavorit dan menjadi surga lain baginya. Karena disana tentunya banyak cerita dari ia dilahirkan hingga besar.
Selanjutnya, Kang Abik bercerita ia ingin menulis sebuah biografi dari para alim ulama. Karena seorang imam besar yaitu Imam Abu Hanifah pernah mengatakan  “Aku lebih suka belajar sejarah Nabi, yang jika dari sejarah itu aku bisa belajar banyak sekali yang lebih banyak dari belajar fiqih” .  Kang abik juga bercerita bahwa ia tidak pernah bosan untuk membaca kisah dan sejarah Rassullallah dengan para sahabat. Menurutnya, kisah kisah tersebut sangat memukau. Sebagai contoh kisah Salman Al Farizi, ia merupakan anak dari tokoh masyarakat kala itu. Ayahnya sangat mencintainya sampai sampai ia tidak diperbolehkan untuk keluar rumah dan hanya berdiam diri dirumah. Hanya pada suatu hari ia diizinkan keluar rumah dan terpukaulah ia saat melihat orang-orang sedang melakukan ibadah yang menurutnya lebih baik daripada apa yang dilakukan agamanya. Dari situlah perjalanannya dimulai, ia mencari kebenaran tentang agama apa yang paling baik. Ia pergi mencari seseorang yang bisa menjadi panutannya hingga pada akhirnya ia bertemu Rasullallah SAW. Di tengah perjalanannya mencari kebenaran itu bukan hal yang mudah pula, ia pergi dari satu tokoh ketokoh lain dikarenakan tokoh tersebut meninggal dunia. Dia juga sempat dibohongi dan dijadikan budak, tapi Rasullallah dan para sahabat lain membantunya untuk merdeka.
Dikisah kedua kang Abik menceritakan tentang Billal Bin Rabbah, jika dilihat dari tampilannya Billal sungguh sangat tidak menarik, terutama dia hanyalah seorang budak yang dari stasus sosialnya pun tidak menarik. Tapi keimanannya kepada Allah merubah segalanya, bahkan kalimat seorang Billal “ Ahad Ahad” diabadikan dalam sejarah. Ia pun mendapat posisi yang lebih tinggi dari seorang Raja, karena ia menjadi seorang muadzin bagi Rasullallah SAW. Dan yang paling menakjubkan, ia adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Hal tersebut diketahui dari sebuah hadist yang intinya adalah “suara kaki Billal terdengar disurga” hal tersebut menyatakan bahwa tentunya ketika suara kaki terdengar pastilah pemilik kaki tersebut ada disana dan jelaslah bahwa Billal juga salah satu sahabat yang masuk ke dalam tempat yang sangat didamba dambakan makhluk didunia ini.
Ada beberapa tokoh lagi yang diceritakan kang Abik, seperti Yusuf Al Mukkasari yaitu seorang syeh yang dilahirkan di Makkasar, dan menjadi salah satu pahlawan di Afrika Selatan. Ia adalah seorang ilmuan, sufi, pengarang dan pahlawan perang. Ia penentang kezhaliman yang terjadi di Indonesia  dan juga di Afrika Selatan. Merupakan salah satu penentang perbedaan kulit yang terjadi di Afrika Selatan.
Dan tokoh terakhir yang diceritakan adalah Said Nursi Baiduzzaman. Ia adalah pendakwah hebat dari Turki. Seorang yang menjadikan Alqur’an sebagai cahaya untuk Turki. Ia tetap pada pendiriannya untuk menyebarkan agama islam ditengah sekulerisme orang-orang Turki yang sudah melampaui batas. Dimana pada saat itu apa apa yang berbau islam dan arab harus diganti. Disebutkan bahwa 90 masjid ditutup di daerah ayya shofiyah, beberapa dijadikan klub dansa dan yang terburuk adalah adzan tidak boleh menggunakan bahasa Arab, adzan diperbolehkan jikalau bahasa yang digunakan adalah bahasa Turki. Tidak boleh memakai sorban, dan juga yang mungkin dapat dikatakan dianut oleh masyarakat Indonesia pula yaitu pergantian hari libur, yang dulunya adalah hari jumat dan diganti menjadi hari ahad.Yang pada dasarnya, mengapa libur dibuat dihari jumat adalah agar manusia banyak beribadah dihari agung itu dan juga untuk laki-laki dapat menunggu datangnya waktu sholat jumat dengan tenang dirumah dan tidak terburu buru ketika sedang dimasjid untuk melaksanakannya.  Ditengah hal tersebut seorang Said Nursi tetap pada pendiriannya dan terus menentang hal hal yang sudah menyimpang tersebut sampai sampai ia rela mempertahankan nyawanya. Ia dipenjarakan selama 25 tahun, tapi hal itu tidak membuat semangat dakwahnya luntur. Ia mulai menulis ditengah keterbatasan, dimana dipenjara yang sangat ketat sampai tidak adanya kertas yang diperbolehkan masuk. Tapi, selalu ada jalan yang diberikan Allah SWT. Yang pada akhirnya ia dapat menulis dan melemparkan hasil tulisan tulisannya keluar jendela penjara dan ada orang-orang yang membaca dan menulis kembali apa yang ia sampaikan.
Kisah kisah diataslah yang menginspirasi seorang Habiburahman El Shirazi dalam menulis novel Api tauhid ini. Dimana ia ingin memasukan sebuah sejarah agar orang orang dapat mengambil hikmah dan motivasi yang banyak dari kisah kisah tersebut. Kang Abik sendiri mengambil tokoh terakhir yang ia ceritakan yaitu Said Nursi Baiduzzaman untuk ia ceritakan kembali pada novelnya. Ia berpikir bagaimana seseorang mau membaca sebuah sejarah. Dan terpikirlah ia untuk membuat sebuah novel fiktif dengan pengantar seorang dari zaman konteporer ini  namun  tetap mengandung unsur sejarah asli. Membuat sebuah sejarah yang berat terasa menjadi ringan dibaca dan karena ia pun tahu jika ia menulis sejarah murni pasti banyak orang yang bosan dan tidak suka membacanya.
Pada garis besarnya novel ini bercerita tentang seorang mahasiswa Indonesia yang berasal dari lumajang, jawa timur. Yang pergi menimba ilmu kemadinah bernama Fahmi. Ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya ketika ia menuntut ilmu yang bernama Ali, Subki dan juga Hamza. Dibumbui pula dengan kisah cinta yang tentunya sesuai dengan syariat agama. Fahmi, seorang yang sudah dijodohkan dengan gadis yang memiliki kampung yang sama dengannya dan merupakan anak dari seorang Kiai yang tersohor yaitu bernama Nuzzula. Lalu, dimanakah dimasukannya unsur-unsur sejarah? Ketika di Madinah, Fahmi mengalami suatu masalah dengan Nuzulla yang membuatnya risau. Hal tersebut tidak sertamerta membuat Fakmi jauh dari Allah, dia justru semakin dekat dengan Allah. Dia melakukan itikaf dimasjid selama 40 hari dan juga berpuasa, namun ditengah perjalanannya melakukan itikaf tersebut badannya tidak kuat dan membuat sahabat sahabatnya khawatir. Hal tersebut membuat Hamza, sahabat Fahmi yang berasal dari Turki mengajaknya untuk berlibur ke Turki untuk membuat kerisauan hatinya hilang. Di Turki inilah Fahmi menjelajahi jejak jejak peninggalan seorang Said Nursi. Dimana dari hal tersebut ia dapat melihat “Api Tauhid” yang ada didiri seorang Said Nursi. Kobaran api yang melambangkan semangat juang tidak pantang menyerah untuk tetap mengesakan Allah SWT dalam keadaan apapun. Selain kita dapat mengambil suri tauladan seorang Said Nusi ini, kita juga mendapatkannya dari orang orang sekitar Said Nursi, seperti dicontohkan oleh kang Abid yaitu ibunda dari Said Nursi bernama Mirza yang diceritakan mengikat mulut sapi sapi yang digembalanya, ia bermaksud agar sapi sapi itu tidak memakan rumput atau tanaman milik orang lain. Sampai sebegitu takutnya dia melakukan hal tersebut, yang mungkin orang mengganggap jikalau seekor sapi tidak sengaja memakan tanaman ornag lain adalah wajar dikarnakan seekor binatang tidaklah mempunyai akal dan pikiran. Juga diceritakan ia tidak takut akan kehilangan sapinya tapi sekali lagi ia takut kalau kalau sapinya memakan rumput orang lain.
Selain hal dan tokoh yang telah disebutkan, ditengah perjalanan juga Fahmi akan bertemu dengan gadis lain yaitu Emel seorang gadis asal Turki yang sedang mencari jatidiri dan juga Aysel yang merupakan adik sepupu dari Hamzah yang ternyata diketahui menyukai Fahmi. Itulah gambaran umum tentang novel dari seorang sastrawan modern asal Indonesia yaitu Habiburahman El Shirazi yang telah melahirkan karya sarat makna best seller seperti Ayat Ayat Cinta dan juga Ketika Cinta Bertasbih. Dari Novel Roman-Sejarahnya ini ia berharap agar orang-orang yang membacanya dapat belajar dari kisah dan sejarah para Sahabat, Ulama, dan tentunya Rasullallah SAW dan mau mengikuti jejak mereka untuk membela islam dan membuat diri sendiri menjadi lebih mendalami dalam mempelajari islam dan lebih mengesakan (bertauhid) kepada Allah SWT.


By : Tia Agustiany 1406529720


1 komentar:

Rafiq mengatakan...

Sangat bermanfaat. Bisakah saya share artikel ini?

Posting Komentar